Mengurangi pencurian laptop dengan menggunakan Jaket Laptop

Pada saat ini perkembangan alat – alat kebutuhan manusia sangatlah pesat terutama di bidang teknologi. Salah satu kebutuhan bidang teknologinya yaitu Laptop atau notebook. Laptop atau notebook adalah computer yang mudah dan ringan untuk dibawa kemana-mana. Target market untuk ini adalah para pekerja yang sering melakukan perjalanan dan para pengguna lainnya yang lebih suka komputer yang kecil ketimbang desktop computer/PC.
Saat ini, keberadaan laptop dilingkungan kampus bukanlah hal yang berlebihan untuk diperlihatkan. Laptop merupakan benda canggih yang banyak membantu mahasiswa untuk menyelesaikan berbagai tugas-tugasnya, mulai dari mencari jurnal, membuat makalah, tugas akhir, dan sebagainya. Dengan berjalannya waktu, benda ini semakin banyak dimiliki oleh mahasiswa, jumlahnya pun semakin banyak dimiliki. Tidak hanya mahasiswa saja, karyawan, dan dosen juga menggunakan benda yang sama. Hal ini juga yang membuat para pelaku kejahatan menargetkan kampus sebagai tempat mereka untuk mencari target dengan modus yang jitu.
Banyak tempat untuk membawa laptop, contohnya adalah dengan memakai tas laptop jinjing dan tas ransel. Tetapi dalam segi keamanan masih berbahaya, karena benda tersebut mudah dilihat orang dari luar dan dapat menjadikan tindakan kriminal. Penulis menciptakan ide membawa laptop dengan menggunakan jaket.
Jaket adalah baju luar yang panjang hingga pinggul, digunakan untuk menahan panas terik matahari dan cuaca dingin. Bahan pembuat jaket itu sendiri terdapat jenis-jenisnya sendiri. Antara lain yaitu Jeans, Parasut, Piu, Flece, dan lain-lain.
Beberapa hal yang melatar belakangi untuk membuat proram kreatifitas mahasiswa ini adalah yang pertama, semakin banyak tindakan kriminal dilingkungan mahasiswa. Kedua,keefektifan dalam membawa laptop tanpa adanya tindakan criminal.

Petani

Pekerjaan adalah aktifitas yang dilakukan untuk mendapatkan uang. Jenis pekerjaan itupn bermacam-macam seperti polisi, dokter, guru, dosen, petani, penjahit, dan lainnya. Berbagaim macam pekerjaan pasti memiliki resiko sendiri-sendiri, tetapi banyak juga yang pekerjaannya tidak butuh keringat Hasil atau gaji yang diterima oleh seorang pekerja bermacam-macam tinggi rendahnya total nilai rupiah. Banyak orang yang masih mendapatkan gaji yang sangat minim dan mengeluarkan keringat yang sangat banyak sekali, contohnya petani.
Petani adalah seseorang yang bergerak di bidang bisnis pertanian utamanya dengan cara melakukan pengelolaan tanah dengan tujuan untuk menumbuhkan dan memelihara tanaman dengan harapan untuk memperoleh hasil dari tanaman tersebut untuk di gunakan sendiri ataupun menjualnya kepada orang lain. Penduduk yang terdapat di Desa gendengan, kecamatan Jumantono, Karanganyar sebagian besar adalah petani.
Bapak Darto adalah salah satu petani tebu di desa tersebut. Dia dikaruniai seorang anak perempuan yang masih duduk di kelas 4 SD. Setiap hari mengantar anaknya berangkat kesekolah mengayuh sepeda sejauh 2 km dengan jalan yang naik turun. Setelah selesai mengantar kesekolah bapak tersebut ke sawah yang dia akan kerjakan. Ternyata pekerjaan bapak ini tidak selalu bertani tebu. Kadangkala mencari rongsok-rongsok di sekitar kampung kemudian di kumpulkan sampai berhari-hari. Setelah terkumpul banyak, baru menjualnya ke pengumpul rosok. Penghasilan pada saat bertani adalah Rp 30.000,- / hari. Uang sebesar itu digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah anaknya. Untuk penghasilan pada saat menjual rongsok adalah Rp 25.000,- / menjual rongsok. Jadi rongsok tersebut dikumpulkan berhari-hari, setelah terkumpul banyak baru menjual ke pengumpul. Pada saat musim durian bapak beralih ke penjual durian karena pendapatannya lebih banyak daripada bertani maupun pencari rongsok yaitu Rp 45.000 / 15 buah durian. Dengan menjual 15 buah durian, terkadang masih dimarahi oleh pembeli karena harga duriannya terlalu mahal. Tetapi bapak tersebut tidak ikut-ikutan marah jika ada pembeli seperti demikian. Dengan penghasilan yang sangat minim untuk kehidupan sehari-hari, ternyata bapak berkeinginan membeli motor dan memperbaiki rumahnya.

Payung Pakaian

Fenomena perubahan iklim semakin dapat dirasakan dewasa ini.perubahan cuaca yang tiba-tiba (seperti panas tiba-tiba hujan dan sebaliknya) cukup mempengaruhi pola hidup dalam masyarakat, tak terkecuali di Indonesia.

Dalam masalah tentang pengeringan (jemuran) pakaian,hal ini cukup mengganggu proses pengeringan pakaian. Cuaca panas terik yang cocok untuk proses ini dapat langsung berubah tiba-tiba hujan dan ini mengakibatkan proses pengeringan pakaian mengalami hambatan.




Dari fenomena ini maka terciptalah ide pembuatan 'PAKAYUNG' yaitu sarana untuk melindungi pakaian saat proses pengeringan (penjemuran) pakaian. Perlindungan pakayung melindungi dari segala jenis cuaca panas dan hujan, hal ini memungkinkan kita akan tenang saat meninggalkan jemuran di rumah. Bentuk pakayung sendiri terinspirasi dari bentuk payung, yang mempunyai fungsi hampir sama dengan 'PAKAYUNG' yaitu melindungi diri kita dari terik panas dan hujan. Saat sebelum digunakan pakayung mempunyai ukuran yang kecil dan mudah dibawa kemana-mana. Penggunaanya juga simple hanya membuka resleting untuk menggunakanya.

Bahan plastik transparan yang ringan memudahkan kita untuk memasukan hanger beserta pakaian yang akan dijemur kedalam 'PAKAYUNG' tersebut.

Muhammad Ramdhan